Lancarnya sebuah usaha akan banyak bergantung kepada pengelolaan keuangan yang baik. Namun sayangnya, banyak usaha kecil yang menerapkan pengelolaan keuangan seadanya.
Jika hal ini dibiarkan berlanjut, maka dapat menyulitkan sang pemilik usaha untuk menilai kesehatan dan perkembangan usahanya.
Pengelolaan keuangan yang baik bukan berarti harus terlihat canggih ataupun menjadi mahal.
Pengelolaan keuangan yang baik dapat dimulai dari tiga langkah sederhana, dan saya yakin, ini dapat dilakukan oleh seluruh pemilik usaha kecil ataupun rumahan.
1. Pisahkan Antara Keuangan Bisnis dan Keuangan Pribadi
Ketika kita memutuskan untuk terjun dalam dunia wirausaha, maka langkah finansial pertama yang ditempuh adalah memisahkan antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi.
Jika kita menggabungkan antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi, maka hampir dapat dipastikan pemilik usaha akan menemui kesulitan ketika bisnisnya mulai berkembang. Hal ini dikarenakan oleh aliran dana (cash flow) yang tumpang tindih antara kepentingan bisnis dan kepentingan pribadi.
Pemisahan akun bisnis dan akun pribadi bertujuan untuk mencegah kesimpang-siuran tersebut. Selain itu, pemisahan akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi finansial bisnis kita. Untuk implementasinya, pemilik usaha bisa memulai dengan membuka akun tabungan yang berbeda.
Tidak mengapa jika akun-akun tersebut masih atas nama pribadi. Yang penting keduanya terpisah. Satu untuk cashflow bisnis, dan yang satunya lagi untuk cashflow keuangan pribadi.
Jika membuka tabungan di bank belum memungkinkan, maka bisa juga dengan memisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi dalam amplop yang berbeda. Untuk urusan bisnis, maka seluruh aliran dana disimpan/diambil dari amplop bisnis, dan begitu pula untuk untuk urusan pribadi.